"Find a group of people who challenge and inspire you, spend a lot of time with them, and it will change your life"
-Amy Poehler-
Syukurku pada-Mu Sang Maha Penyayang, sebab telah menitipkan sosok-sosok luar biasa nan berharga untuk mendampingi dan mewarnai sekaligus memberi rasa pada sebagian dari perjalanan hidupku, melalui sebuah program bernama Pemuda Indonesia Menyapa (PENA)
Pemuda Indonesia Menyapa (PENA) merupakan sebuah program yang bergerak dalam bidang pengabdian masyarakat, peduli pendidikan, dan pertukaran budaya. Terdiri dari program "Menyapa Dunia" dan "Menyapa Nusantara". Lahir atas dasar kepedulian dalam meningkatkan potensi generasi muda, PENA memberi kesempatan bagi para pemuda Indonesia untuk menjadi bagian dari programnya sehingga dapat belajar dan menjelajahi tempat-tempat baru bersama orang-orang baru yang tentunya akan memberikan pengalaman tidak terlupakan. -bagiku PENA ini merupakan sebuah program yang sangat inspiratif dan edukatif-
|
Sahabat Pemuda Menyapa Dunia #1 di Bandara Internasional Soekarno Hatta |
Di sini aku bertemu, mengenal sosok baru, bahasa baru, budaya baru, merasakan betapa indahnya keberagaman itu. Perjalanan ini memberi lebih dari sekadar pertemanan, sebab kurasa ini adalah ikatan persaudaraan yang semoga tidak lekang oleh zaman. Kepingan peristiwa yang telah berlalu membentuk sebuah rasa, yaitu rindu.
Di sini aku belajar untuk mengenal hal-hal baru, belajar untuk mengabdi, melakukan hal-hal kecil, dengan harap ilahi senantiasa memberkahi, belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, belajar untuk hidup bersama, saling memahami, saling melengkapi, saling berbagi hingga akhirnya memperoleh banyak arti.
Di sini aku diperlihatkan pada dunia dari sisi yang berbeda, kulihat dua sisi yang seolah bertolak belakang...
|
Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) Insan Malindo Klang, Selangor |
Pada satu sisi, kulihat sebuah kesederhanaan, di lantai bawah sebuah bangunan bernama rumah susun kulihat betapa cerianya adik-adik menyambut kedatangan rombongan orang, yang kemudian mereka panggil "Cikgu", sembari menyalami dan bertanya kelas mana yang akan dimasuki.
Sekali lagi kuperhatikan sudut demi sudut, di sana memang tampak jelas sebuah kesederhanaan, bangunan yang sederhana, fasilitas yang seadanya, satu ruang kelas pun mereka kongsi (bagi), satu ruangan untuk dua bahkan tiga kelas yang berbeda, tiga orang guru untuk sekitar 170 siswa, Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) Insan Malindo namanya.
|
Potret bersama adik-adik kelas 2 & 3 PPWNI Insan Malindo |
Bersama kawan, kumasuki salah satu ruang, berisikan adik-adik kelas dua dan tiga sekolah dasar. Di sanalah sebuah keihklasan dan kesabaran benar-benar diuji, berbagai karakteristik harus dipahami, berbagai perangai yang harus dimaklumi, terbayang akan kesabaran mereka, para pengabdi di sekolah ini. Suara si kecil saling bersahutan sekaligus gelak tawanya yang terus menggema, berikut pelukan manja yang kian hari kian terasa.
|
[tengah] Ibu Wardani, Sang Inspirator (Kepala sekolah PPWNI Insan Malindo) |
Sosok wanita penuh wibawa, lelah di bola mata seakan tertutup oleh senyum yang selalu hiasi bibirnya, darinya terpancar sebuah ketulusan, beliaulah sang pejuang pendidikan, "kejar akhirat, Insya Allah dunia akan mengikuti.. Jangan pernah tinggalkan shalat!" begitu pesannya yang dengan lembut menyusup ke dalam jiwa. Betapa mulia hati, setiap katanya mengandung inspirasi.
|
Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) |
Di sisi lain kulihat keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya, masih dengan keceriaan yang sama namun fasilitas yang berbeda. Ruang-ruang kelas, kantor, toilet, lapangan, juga aula, agaknya di sini sudah sedia. Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) namanya.
|
Persembahan Kesenian Daerah di SIJB |
Di sebuah ruang bernama aula, masih bersama kawan, beberapa kesenian daerah ditampilkan, tarian daerah dipersembahkan, cerita daerah dilakonkan, lagu daerah pun disenandungkan, setidaknya keceriaan adik-adik bisa disegarkan seteleh sebelumnya mereka rasakan kelelahan.
Meski kulihat dua sisi yang berbeda, tetapi keduanya tetap memiliki kesamaan, yakni sama-sama memberiku sebuah pelajaran, pelajaran yang sangat berharga dan tak terlupakan.
Terima kasih untuk pengalaman yang begiitu berharga, terima kasih telah menjembatani mimpi-mimpi kami, so proud to be a part of PENA, "bringing the goodness, bridging our dreams".
Bersama sahabat PENA, kurasakan kehadiran motivasi dan inspirasi, meski hati kecilku berbisik pilu inginkan durasi yang lebih lama untuk bisa menghabiskan waktu bersama, mengulang momen lucu penuh tawa hingga momen haru berderai air mata.
Sebuah kisah klasik yang takkan pernah terlupa...
Komentar
Posting Komentar